Slide Web

https://picasaweb.google.com/106297942675560972552/NovemberBahagia

Pages

Minggu, 15 April 2012

Cantik Membawa Maut

"Pembantaian 1 Keluarga"


       BERWAJAH cantik, adalah idaman setiap wanita.  Namun, tak selamanya kecantikan membawa berkah dan nikmat.   Karena berwajah cantik itu pula,  Jujuk Helawati binti Kuswandani (20) warga asal Mesuji E SP 6 Labuhan Batin, Kabupaten Mesuji Provinsi Bandar Lampung, tewas secara tragis.  Ia diduga diperkosa, lalu diikat dan dibunuh dengan cara dibakar bersama  Puspita (4 tahun) anaknya.   Tidak itu saja, suaminya Supriyono bin Wagiran (30) juga dihabisi lalu dikubur oleh  Eko Suryono (28) sekitar 500 meter dari lokasi pondok korban yang dibakar.





     ''ISTRINYA Supri itu canti ya...,'' demikian kegaguman yang pernah terkuak dari mulut pelaku, Eko, kepada bos pemilik TI tempatnya bekerja, Yayan Warga Kace, Mendo Barat, kemarin, seperti yang dikemukakannya kepada Babel Pos.
Eko menurut Yayan, merupakan pribadi yang tertutup. Pelaku sendiri bisa berada di sekitaran perkebunan sawit setelah bekerja di Tambang Inkonvensional (TI) miliknya.  Dari penuturan Yayan, dirinya mempekerjakan Eko  baru sekitar satu bulan.  Eko sendiri yang datang  kepadanya untuk meminta kerja.  Oleh pria 28 tahun tersebut diajak ke TI sekaligus mengurus TI, Eko juga tinggal dan tidur di camp TI.  ''Eko itu tinggal di camp saja dan dialah yang mengurus TI dan bekerja siangnya bersama saya juga. Jadi sehari-hari tinggal di camp, namun kalau  Sabtu dan Minggu beberapa kali sempat saya ajak untuk nginap di rumah saya di Gang Hayati,” kata Yayan.
Riwayat dari pekerjaan Eko sendiri sedikit banyak sempat diketahui  oleh bosnya itu. Seperti  sempat menjadi pengurus ternak ayam milik orang lain. Namun  ternyata ayam yang diurusnya mati semua dan menyebabkan kebangkrutan, lalu Eko dipecat. Sebelumnya juga Eko sempat bekerja di sebuah pabrik tahu namun juga tidak betah.
Saat bekerja di TI inilh Eko sempat berujar soal kecantikan Jujuk istri Supriyono.  ''Saya tidak merespon waktu itu, saya anggap obrolan iseng saja,'' ujarnya.
Sehari sebelum kejadian, Eko memberitahukan kepada Yayan bahwa ia hari itu tidak bekerja karena capek.  Usai pamitan tersebut pelaku mengaku ingin mencari kayu bakar ke hutan. Yayan  selaku bos tidak mempermasalahkan serta tidak mencurigai apapun. Yayan sendiri bersama dengan adiknya, Samsu kemudian bekerja di TI hingga sore harinya.
''Kamis pagi dan siang Eko itu tidak bekerja dengan alasan capek. Bagi saya tidak mempermasalahkannya serta tidak mau ambil curiga. Kita berkerja seperti biasa dan sorenya kita dapat timah sekitar tiga kilogram. Saat itu juga kita sudah tidak ada lagi obrol apapun dengan Eko,” ingatnya.
Yayan sendiri mengerti betul kalau Eko dengan korban sangat dekat. Terlihat jelas Eko setiap malam kerap mampir ke pondok korban dengan berbagai alasan. Mulai dari mampir biasa sampai dengan men-cas baterai hanphone.  ''Pondok korban itu adalah satu-satunya pondok yang memiliki genset. Makanya pelaku  cas hp di rumah korban itu,” katanya.
Kuatnya dugaan sampai terjadi pembunuhan yang dilakukan pelaku Eko pada satu keluarga kian menguat pada motif cinta terlarang. Dimana berangkat dari ucapan pelaku sendiri kalau istri korban cantik. Diduga kuat ada hasrat terlarang pelaku  untuk mendapatkan  cinta istri korban Jujuk Helawati  sehingga tega membunuh sang suami Supriyono.
''Awalnya kami sendiri tidak sampai menyangka kalau Eko itu membunuh. Kami awalnhya cuma  mendapati kalau Eko itu sakit, bahkan sempat kepala Eko itu kami oleskan balsem. Tetapi setelah kami mengetahui kalau ada mayat yang dibunuh dan dikubur di sana baru kami sadar dan mencurigai pelaku itu,” tuturnya.
Soal personal pelaku sendiri awal sebelum terjadinya pembunuhan tidaklah menampakkan sosok  yang bengis. Melainkan sama seperti laki-laki pada umumnya yang baik-baik. ''Kalau tampangnya jahat sepertinya tidak, makanya saya terima saja bekerja dengan saya.  Karena wajahnya sendiri sama seperti wajah-wajah laki-laki yang baik-baik saja,” ujar saksi Samsu menambahkan yang pagi setelah sempat menjenguk Eko yang menyatakan bahwa ia baru habis dirampok dan dari sini bermula terkuaknya kejadian ini.
Sementara soal kecantikan korban sendiri  memang sudah sempat tersohor dari berbagai cerita warga setempat yang kenal dengan keluarga korban. Seperti yang diakui oleh   Yayan sendiri kalau Jujuk memiliki wajah yang cantik dengan kulit putih dan bersih. Ditambah lagi dengan usia Jujuk yang masih muda.  Dan agaknya kondisi inilah yang diduga kuat memicu Eko untuk dapat merebut cinta dari suami Jujuk.  “Jujuk itu kulitnya putih dan memang cantik. Dia itu asalnya dari Sunda. Makanya Eko itu mungkin suka padanya,” ungkap Yayan.
Akibat perbuatannya ini, Eko tampaknya bakal dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.  Peristiwa tragis di Dusun Tarom  Desa Kace  Mendo Barat, Bangka itu merupakan peristiwa paling sadis dan tragis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam beberapa tahun terakhir.  Pembunuhan tersebut merupakan pembunuhan sadis dan berencana dengan membunuh 3 korban dengan membacok korban serta membakar dua korban lainnya yang dilakukan oleh tersangka Eko. ''Akibat perbuatannya, tersangka Eko bisa dijerat dengan pasal pembunuhan berencana serta sadis dengan ancaman hukuman maksimal  seumur hidup.  Ancaman hukuman terhadap tersangka sangat berat,  karena  termasuk dalam pembunuhan berencana, sadis  bisa dikenakan pasal 338, 339, 340 KHUP dengan ancaman hukuman seumur hidup nantinya,”  ujar Kapolres Bangka AKBP Pipit Rismanto SIK via SMS kepada harian ini, Sabtu (15/4).
Menurut  Kapolres, selain tersangka, juga diamankan barang bukti berupa dua unit sepeda motor, dua buah Hp, cangkul dan peralatan lainya yang ditemukan dan hasil olah TKP di tempat kejadian.
Sementara itu, Kapolda Bangka Belitung, Brigjen M Rum Murkal memberikan hambauannya agar masyarakat terus melakukan kemitraan dengan polisi. Selain itu tingkatkan kehati-hatian warga masyarakat dimanapun berada guna mencegah kejahatan ataupun gangguang Kamtibmas. “Kasus yang terjadi sangat kita sesalkan sampai terjadi. Saat ini sendiri polisi terus melakukan lidik apa yang melatarbelakangi sampai terjadinya kasus tersebut,” ujarnya.
  Seperti dilansir harian ini kemarin, satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak Balitanya tewas dibantai dengan cara dibacok dan dibakar.  Peristiwa tragis yang membuat geger Warga Dusun Tarom  Desa Kace  Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat (13/4).  Mereka yang jadi korban diketahui sang suami bernama Supriyono, istrinya, Jujuk Helawati, dan anak Balita pasangan suami istri tersebut bernama Puspita.  Sementara, pelaku diduga Eko Suryono yang juga mengaku asal Lampung.(dee/eza)


| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More